Profil Pimpinan

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Pelaksana Harian Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Dr. Agus Haryono, M.Sc.

Dr. Agus Haryono, M.Sc. adalah pria kelahiran Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Agus menjabat Plh. Kepala LIPI sesuai surat perintah per tanggal 30 April 2021. Selain sebagai Plh. Kepala LIPI, Agus juga menjabat pula sebagai Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI.

Agus merupakan lulusan S-1 dari Waseda University, Tokyo pada Department of Applied Chemistry pada 1994. Lalu, dia memperoleh gelar Master of Engineering dari universitas yang sama pada 1996. Gelar Doctor of Engineering diperolehnya dari universitas yang sama juga pada 1999.

Pria kelahiran 21 Februari 1969 ini memiliki sejumlah prestasi membanggakan pada tingkat internasional maupun nasional, antara lain Mizuno Award (1999) dari Waseda University, Koukenkai Award (1999) dari Society of Polymer Department - Waseda University, Outstanding Researcher Award (2001) dari Institute for Science and Technology Studies Jepang, juga The Best Indonesian Young Researcher 2003 (Field of Engineering) dari LIPI, dan Postdoctoral Research Award 2004/2005 (OAD-Austria).

Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Nur Tri Aries Suestiningtyas, M.A.

Nur Tri Aries Suestiningtyas, M.A. menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 31 Januari 2019. Sebelumnya, Nur menjabat sebagai Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas (BKHH) LIPI sejak 2014. Dia merupakan lulusan sarjana dalam bidang sosial politik (Hubungan Internasional) dari Universitas Padjajaran pada 1993. Lalu, Nur meraih gelar Master of Arts in International Studies dari Griffith University, Australia pada 1998.

Nur mengawali karir di LIPI sebagai sivitas yang bertugas dalam bidang kerja sama internasional di Biro Kerja Sama Iptek (BKI) LIPI pada 1994. Sejak 1999, dia dipercaya sebagai Kepala Subbagian Kerja Sama Bilateral BKI LIPI dan kemudian beralih sebagai Kepala Subbagian Kerja Sama Luar Negeri pada unit kerja yang sama pada 2001. Lalu, karir Nur berlanjut sebagai Kepala Bagian Kerja Sama, Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI sejak 2005. Kemudian, beralih jabatan menjadi Kepala Bagian Humas BKPI LIPI pada 2013. Sementara sejak 2014, dia pun dipercaya sebagai Kepala BKPI LIPI hingga berubah nama menjadi BKHH LIPI.

Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di lembaga penelitian, dia memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang perencanaan strategis, penerapan, dan evaluasi layanan dan program untuk memajukan sains dan teknologi melalui bidang kerja sama, hukum, dan hubungan masyarakat.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa

Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa merupakan Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI yang dilantik pada September 2020. Sebelumnya, dia adalah Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Prof. Ocky, sapaan akrabnya, secara karir sebelumnya merupakan Staf Ahli Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Universitas Diponegoro (2010-2013), Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro (2012-2013), Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (2013), dan Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan dalam Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Universitas Diponegoro (2014-2019). Selain itu, dia juga ditunjuk sebagai Tim Pakar pada Sekretariat Nasional Coral Triangle Initiative-Coral Reef, Food and Fisheries (CTI-CFF) dan anggota dalam Komisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013).

Prof. Ocky merupakan peneliti dan telah menghasilkan banyak publikasi ilmiah pada jurnal nasional dan internasional. Beberapa penghargaan juga pernah diraihnya, antara lain: Collaborative Development Award (CDA), British Higher Comission Singapore, British Council (2013); Biovision Catalyzer Award on Biodiversity, Climate Change and Agronomy, Biovision the World Life Science Forum, Lyon, France (2013); Equipment Award from German Ministry of Economic and International Cooperation, Germany (2007 dan 2014); Cipta Lestari KEHATI Award from Indonesian Biodiversity Foundation (KEHATI), Indonesia (2006).

Selain itu, penghargaan lainnya lagi yang diterima Prof. Ocky adalah Penghargaan Lima Tahunan Biologi Award 2013 dari Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Penghargaan tersebut diberikan kepada Prof. Ocky atas dedikasi dan pencapaiannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kemasyarakatan dan pencitraan baik almamater. Prof. Ocky merupakan alumnus dan memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Biologi Unsoed pada 1989. Kemudian, dia mendapatkan gelar Master of Science di bidang mikrobiologi di Ontario, Kanada pada 1994. Sedangkan untuk gelar Ph.D, Prof. Ocky memperolehnya dari Department of Aquatic Biosciences, University of Tokyo, Jepang di bidang mikrobiologi laut pada 2001.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Dr. Yan Rianto, M.Eng

Dr. Yan Rianto, M.Eng. menjabat sebagai Pelaksana Tugas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI sejak 2019 hingga sekarang. Selain jabatan tersebut, Yan juga merupakan Kepala Pusat Pemanfaatan dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PPII) LIPI sejak 2019. Sebelumnya pada 2018, dia adalah Pelaksana Tugas Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI. Pada 2016, Yan juga pernah diamanahi sebagai Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI. Jauh sebelum itu, karir Yan di LIPI pada 2004 juga pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Bidang Sistem Informasi Manajemen, Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (Pappiptek) LIPI.

Yan sendiri merupakan seorang peneliti LIPI yang lahir di Palangkaraya, 18 Januari 1968 dan bergabung dengan LIPI pada 1987. Ia menempuh pendidikan di Tokai University, Jepang untuk gelar sarjana hingga doktoralnya.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Dr. Agus Haryono, M.Sc.

Dr. Agus Haryono, M.Sc. adalah pria kelahiran Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI. Agus merupakan lulusan S-1 dari Waseda University, Tokyo pada Department of Applied Chemistry pada 1994. Lalu, dia memperoleh gelar Master of Engineering dari universitas yang sama pada 1996. Gelar Doctor of Engineering diperolehnya dari universitas yang sama juga pada 1999.

Pria kelahiran 21 Februari 1969 ini memiliki sejumlah prestasi membanggakan pada tingkat internasional maupun nasional, antara lain Mizuno Award (1999) dari Waseda University, Koukenkai Award (1999) dari Society of Polymer Department - Waseda University, Outstanding Researcher Award (2001) dari Institute for Science and Technology Studies Jepang, juga The Best Indonesian Young Researcher 2003 (Field of Engineering) dari LIPI, dan Postdoctoral Research Award 2004/2005 (OAD-Austria).






Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, MA

Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, MA menjadi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) LIPI sejak 16 Desember 2015 hingga saat ini. Selain itu, dia juga merupakan Ketua Komisi Nasional Indonesia Management of Social Transformation (MOST-UNESCO). Disamping itu, Nuke pada 2015 menjadi salah satu anggota Dewan Sekretariat Asian Dialogue on Forced Migration (ADFM). Dia juga menjadi Dewan Pengurus Concortium for Southeast Asian Studies in Asia (SEASIA) pada 2017.

Nuke, sapaan akrabnya, lahir di Salatiga, 1 Februari 1963. Nuke menyelesaikan pendidikan Master of Arts bidang Geography and Environmental Studies, Faculty of Humanities and Social Sciences, University of Adelaide, Adelaide - South Australia dengan fokus penelitian tentang migrasi internasional pada 2001. Pada 2014, dia menyelesaikan pendidikan doktoral di Departemen Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia. Fokus disertasi wanita berkaca mata ini adalah people smuggling dari Indonesia ke Australia. Pada 18 Desember 2018, Nuke dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan judul naskah orasi “Pemaknaan Baru Prinsip Non-Interverence pada Penanganan Migrasi Paksa dalam Kerangka Mekanisme ASEAN”.

Nuke sendiri bergabung di LIPI sejak 1987 sebagai peneliti di Pusat Penelitian Politik dan tergabung dalam kelompok penelitian ASEAN dan Perbatasan. Dia telah banyak melakukan penelitian maupun penyusunan masukan kebijakan tentang migrasi paksa (forced migration), perdagangan manusia, penyelundupan migran dan pengungsi di lingkungan ASEAN.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Dr. Dudi Hidayat, M.Sc

Dr. Dudi Hidayat, M.Sc. menjabat sebagai Pelaksana Tugas Deputi Bidang Jasa Ilmiah pada 22 Februari 2021. Pria kelahiran 20 Oktober 1967 ini merupakan lulusan Sarjana (S-1) dari Delft University, Delft, Belanda pada 1994. Kemudian, Dudi meraih gelar Master di bidang Kebijakan Sains dan Teknologi di Unit Penelitian Kebijakan Sains, University of Sussex Brighton, Inggris pada 1999. Lebih lanjut, gelar doktoral diraihnya pada 2019 di bidang Administrasi di Universitas Indonesia.

Dudi meniti karir sebagai peneliti LIPI sejak 1995 di Pusat Penelitian Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Pappiptek) LIPI. Sejak 2001 hingga 2007, dia dipercaya sebagai Kepala Bidang Riset Kebijakan Sains dan Teknologi, Pappiptek LIPI. Selanjutnya, Dudi pun dipercaya menjabat sebagai Kepala Pappiptek LIPI pada 2008-2010. Setelah selesai menjabat sebagai Kepala Pappiptek LIPI, Dudi kembali beralih jabatan sebagai peneliti di satuan kerja yang sama pada 2011 sampai dengan 2018. Kemudian, karir Dudi berlanjut sebagai Kepala Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (P2 KMI) LIPI sejak 2019. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman sebagai peneliti, Dudi memiliki kemampuan untuk memajukan sains dan teknologi melalui bidang kebijakan iptek dan sistem inovasi nasional.