LIPI Ajukan Tiga Inovasi Layanan untuk KIPP 2021
12 May 2021 / PPID LIPI

Jakarta, PPID LIPI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengajukan tiga inovasi layanan untuk berkompetisi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Ketiga inovasi layanan yang diajukan tersebut adalah E-Layanan Sains (ELSA), Repositori Ilmiah Nasional (RIN), serta Alat Terapi Oksigen Beraliran Tinggi - High Flow Nasal Cannula (HFNC). Pengajuan ketiga inovasi layanan ini dilakukan pada Selasa (11/5/2021).
Pada tahun ini, KIPP mengangkat tema “Percepatan Inovasi Pelayanan Publik untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Transfer Pengetahuan di Tatanan Normal Baru”. Ada lima kriteria inovasi yang dapat diajukan dalam kompetisi ini yakni memiliki kebaruan, efektif, bermanfaat, dapat ditransfer/direplikasi, dan berkelanjutan. Adapun ketiga inovasi layanan yang diajukan LIPI dapat dijelaskan secara sekilas berikut ini.
E-layanan Sains LIPI
E-Layanan Sains (ELSA) merupakan market place aplikasi berbasis web yang berisi layanan-layanan berbasis infrastruktur riset. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat menemukan, mengajukan, melakukan pembayaran, memantau pelaksanaan dan mendapatkan hasil melalui ELSA. Dengan adanya ELSA, pengguna dapat memanfaatkan infrastruktur riset LIPI yang terintegrasi secara mudah, transparan, cepat dan terpercaya.
ELSA muncul sebagai inovasi layanan dikarenakan sebelumnya pemenuhan permintaan layanan dari masyarakat yang berbasiskan infrastruktur riset, bahkan layanan yang lain, tersebar sesuai lokasi unit kerja LIPI di berbagai wilayah Indonesia. Ini tentu saja menimbulkan kendala bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan dari LIPI. Lalu, ada kendala lain yakni prosedur pelayanan berbeda-beda dan juga transparansi proses layanan alat. Dengan kehadiran ELSA, maka kendala-kendala ini bisa direduksi dengan baik.
Repositori Ilmiah Nasional
Repositori Ilmiah Nasional (RIN) adalah inovasi layanan sebagai solusi untuk kebutuhan penyimpanan data primer. RIN ini dapat digunakan untuk menyimpan dan melestarikan data primer dan karya ilmiah. Kemudian, RIN menjamin ketersediaan, akses, dan peningkatan pemanfaatan data primer dan karya ilmiah jangka panjang.
RIN tercipta karena para pelaksana kegiatan, yaitu sumber daya manusia (SDM) iptek, selama ini masih menyimpan data mentah hasil penelitian di penyimpanan pribadi, yang beresiko hilang, terpencar, bahkan tidak dapat diakses kembali oleh pemilik data yang memiliki hak akses, seperti kelembagaan iptek maupun penyandang dana. Padahal, data penelitian merupakan aset tidak berwujud sebuah pengetahuan bangsa Indonesia yang bernilai tinggi.
Alat Terapi Oksigen Beraliran Tinggi
Inovasi Alat Terapi Oksigen Beraliran Tinggi - High Flow Nasal Cannula (HFNC) tercipta untuk mengatasi kekurangan alat bantu pernafasan atau ventilator. Keberadaan ventilator sangat diperlukan oleh pasien Covid-19 karena penyakit ini mempengaruhi fungsi paru-paru di mana salah satu gejalanya adalah sesak nafas. Alternatif untuk meningkatkan kesembuhan Covid-19 adalah dengan menggunakan HFNC.
HFNC adalah ventilator jenis non-invasive dimana penggunaanya tanpa memasukkan alat bantu napas melalui mulut atau hidung. Tujuan inovasi ini yaitu berkontribusi menangani pandemi serta mengurangi ketergantungan impor terhadap ventilator. Masyarakat yang bisa menggunakan HFNC tidak hanya pasien positif Covid-19, namun juga orang berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), anak-anak maupun orang dewasa dengan ukuran nasal cannula yang sesuai. (hmn, pwd)
Berita Lainnya
12 May 2021
25 Nov 2020
25 Jun 2020
21 Apr 2020
18 Mar 2020
28 Feb 2020
25 Feb 2020
09 Sep 2019
19 Jun 2019
08 May 2019